Salah satu hal indah yang
diciptakan Tuhan ke dunia adalah.. Perasaan. Kamu ataupun aku tahu itu. Ketika
perasaan seseorang menemukan sesuatu yang ia anggap ‘pasangannya’ maka, kata
orang itu namanya “Jatuh Cinta”. Jatuh
cinta tidak seperti namanya, jatuh yang biasanya sakit.. Kali ini berbeda.
Ketika jatuh cinta, rasanya seperti menemukan sebuah dunia fantasi, jauh dari
kedustaan, jauh dari kenistaan, jauh dari segala hal buruk yang turut
diciptakan Tuhan ke dunia. Ya, itu.
Semua
yang terjabar mengenai ‘Jatuh Cinta’ terasa begitu indah pada awalnya. Apapun hal
buruk yang terjadi, seakan ada obatnya. Kamu. Ya, kamu. Aku tahu kamu ‘seolah’
tahu itu. Tiada hari tanpa berkirim pesan, hal kecil-pun terasa
dibesar-besarkan semenjak rasa ‘suka’ tertanam sangat dalam. Ntah itu dimana. Ntah
itu hanya tertanam padaku atau padamu saja atau mungkin keduanya. Ntah..
Dalam
ketidak tahuanku akan perasaan suka itu, aku menjalaninya. Menjalaninya seperti
ikan mati yang mengikuti arus saja tanpa sadar ternyata ada satu hal yang belum
kuketahui dan membuatku sakit hati ketika hal itu terlontar secara jelas dari
dirinya. Aku mempercayainya, aku sangat menghargai perhatiannya, bahkan
menganggap bahwa perhatiannya sangat berlebihan. Tapi aku, menyukainya. Sangat menyukainya.
Seperti yang kukatakan tadi, ada hal yang membuatku sakit hati ketika aku
mengetahuinya dan itu.. terlalu banyak. Aku menyesal mempunyai rasa yang
kuanggap lebih ini, sekaligus berterimakasih karena ‘dulu’ sempat menjadi ‘obat’
untuk semuanya.
Apapun
penyesalan ataupun terimakasihku, itu semua tidak penting. Tidak penting karena
hanya aku yang mengetahuinya. Dia? Tidak. Biarlah, kurasa cinta sederhana.
Memang munafik jika aku harus katakan kalau aku mencintainya, tetapi jika dia
tidak menjadi milikku, aku rela. Hah, Itu
lagu lama. Aku mencintainya, mencintainya dengan segala kesederhanaan.
Mencintainya secara diam-diam, mencintainya secara elegan, dan mencintainya
dengan menyebut namanya dalam setiap doa-ku.
...
“Intinya,
menurutku cerita mereka tentang Jatuh cinta –terlepas dari arti kata jatuh di
dalamnya- tak hanya terasa indah pada awal saja, tapi selalu terasa indah
meskipun dengan akhir yang rumit. Selama kamu mencintainya dan yakin akan
perasaanmu itu, yakin bahwa suatu saat nanti ia melirikmu dan
mempertimbangkanmu, cintailah dia. Cintailah dia dengan cara sederhanamu”-Me
Pada malam hari, di tengah ketenangan menghadapi UAS esok.
Cerita yang terinspirasi dari mereka. Mereka.. yang hanya aku yang
tahu.
Dengan judul yang terinspirasi dari salah satu puisi seorang lelaki
(yang kini) sudah berusia lanjut menawan, dan luar biasa yang pernah kuketahui...
Sapardi Djoko Damono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar