Tak pernah main-main dengan "Aku Mencintaimu" karena "Mempermainkan" hanya akan menghasilkan "Dipermainkan". Cinta bukan sekedar masalah hati, cinta juga perlu "Logika" ♥

Kamis, 24 Oktober 2013

Hujan.

            Kata seorang penulis  yang akrab disapa “Benzbara” dalam bukunya mengatakan : “semua hal yang ada terjadi karena sebuah alasan. Bahkan, hujan yang turun di kotamu mempunyai alasan tersendiri”

            Hujan itu musiman. Hujan itu turun terkadang dalam jangka waktu yang lama, terkadang dalam jangka waktu yang singkat. Tak ada yang tahu (meskipun musiman) apakah hujan akan turun atau tidak, di hari ini ataupun hari esok. Semuanya tidak menentu. Terkadang, aku membencinya. Tahukah hujan bahwa ada tanah yang selalu menunggunya di siang dan malam? Tahukah hujan bahwa tanah tersebut memerlukannya setelah berbulan-bulan terpanggan oleh sinar matahari? Tahukah hujan?!?

Selasa, 15 Oktober 2013

Jatuh Hati (baca:sakit hati)

                Beberapa filosofi menarik pernah kubaca mengenai jatuh hati (baca:sakit hati). Plis, umurku bentar lagi 15 dan aku ga mungkin ngelak dari dunia remaja yang all about love or.. something complicated like that.

        Actually, when I was kid, my parent always taught me how to be a good person in a crazy world like this. All of the lessons that they gave to me, already work. Yaelah malah ngelantur, oke balike lagi ke..hati. Aku sebagai cewe normal sih pernah dong ya ngalamin yang namanya jatuh hati. But..when someone that I .. apa ya bilangnya.. oke.. someone that I like texting me and we already comfortable with each other, I’m always scared with the situation like that. I don’t know why.


        Di dunia yang gila ini, untuk setiap umat manusia yang lagi remaja-remajanya dan dikelilingi oleh orang dewasa yang nganggep kalian labil. Ga ada salahnya untuk ngakui itu. Masbuloh gitu? Dan semuanya back to yourself sih, biar kata labil tapi pinter, biar kata labil tapi tetep ngerti aturan, biar kata labil dan punya pacar terus pacaran yang sehat, so what? 

Senin, 14 Oktober 2013

Ku biarkan siapapun memberi judul

        Masih tersimpan memorimu tentang bangku ini? Bangku paling bersejarah dalam hidupku dan (mungkin) bagimu. Pernah tidak sesekali kamu pergi ke taman ini untuk mengamati bangku bersejarah ini? Bangku ini sudah lapuk, tak seperti pada saat pertama raga kita bertemu,  menemukan tempat ternyaman mata masing-masing dan diiringi dengan tarian bunga-bunga sekitar yang seolah mengerti.


        Rasanya aku merindukan masa-masa itu. Masa di bangku itu, dan aku benci ketika (baru kutahu saat ini) mulut kita berusaha mengurung perasaan yang berkecamuk di hati. Aku benci kenapa saat itu tak ada satu dari kita yang berusaha membiarkan mulutnya terbuka. Sampai saat ini, kita sama-sama kuliah di universitas yang berbeda, dan mungkin hati kita juga sudah menemukan jalannya masing-masing.